Kamis, 29 Oktober 2015

Hanya Sekuntum Bunga


lihat aku, lihat merah beraniku
jangan lihat aku dari duri-duri tajam ku
kelopakku setiap harinya akan selalu berguguran
akan selalu berjatuhan
dan akan selalu berganti warna dari merah hingga hitam
taukah kamu ada hal indah di balik diriku?
taukah kamu ada hal terpahit di diriku?
kamu tidak akan, kamu tidak mengerti
karna aku bunga yang kesepian
dan akan segera mati dan tidak akan di kenang
izinkan aku mengungkapkan segenap rasa
dari diriku yang yang akan layu
bukan dari duri-duri ku yang tajam ini
aku pernah memberi satu alasan untukmu
mengapa aku mengungkapka nya
karna aku tahu kau la yang ku cari
kaulah yang ku inginkan, dan ku harapkan
tetapi kau tidak memberikan air kepadaku
ternyata engkau hanya memberikan aku angin
yang berhembus kosong dan melewatkan ku begitu saja
aku pasrah mati, dan aku pasrah layu
enggan untuk mekar kembali
enggan untuk menjadi keindahan
aku hanya ingin kuncup
selama akhir ku menjadi kenangan untukmu
bukan menjadi kebencian dalam dirimu
ini la aku bukan dirinya atau mereka
tapi aku bunga mawar yang merah dan berani menantang matahari
hanya untuk menunjukan bagai mana kesetiaan ku kepadan kata-kata yang ku lontarkan
untuk kamu
sang pewarna dunia
by:Bagus hariady